Walet adalah salah satu jenis burung sangat istimewa. Liur burung walet atau sering disebut sarang burung walet berharga mahal. Banyak gedung walet dibangun untuk tempat bersarang burung walet. Banyak orang tertarik budidaya walet. Mereka berharap dapat hasil melimpah dengan panen sarang walet. Sarang walet adalah komoditas ekspor.
CARA BUDIDAYA WALET
Dalam budidaya walet dibutuhkan
beberapa persyaratan agar burung mau datang dan membuat sarang. Berikut
ini beberapa persyaratan yang diperlukan :
- Lokasi ideal berada di dataran rendah hingga dataran tinggi (ketinggian maksimal 1.000 meter dari permukaan laut).
- Lokasi budidaya harus tenang, tidak terganggu oleh keramaian atau aktivitas manusia, dan polusi suara (suara kendaraan, mesin pabrik besar, dan sejenisnya).
- Usahakan lokasi budidaya aman dari gangguan binatang predator.
- Lokasi yang tepat untuk budidaya walet antara lain persawahan, padang rumput, hutan terbuka, kawasan pesisir, tepi danau, pinggir sungai, dan rawa-rawa.
Persiapan sarana dan prasarana
Gedung / bangunan yang akan
dijadikan sarang walet harus memiliki suhu dan kelembaban yang mirip
dengan goa-goa alami, dengan suhu 24 – 26 derajat Celcius dan kelembaban
80 – 95%. Pengaturan suhu dan kelembaban bisa dilakukan dengan cara :
- Melapisi plafon dengan sekam setebal 20 cm.
- Membuat saluran-saluran air atau kolam di dalam gedung.
- Menggunakan ventilasi udara dari pipa berbentuk “L”, yang diberi lubang-lubang berdiameter 4 cm, dan jarak antar-lubang masing-masing 5 meter.
- Menutup rapat-rapat pintu, jendela, dan lubang-lubang yangtidak terpakai.
- Pada lubang keluar-masuk diberi penghalang sinar berbentuk corong dari goni (bisa juga menggunakan kain hitam) agar keadaan di dalam gedung lebih gelap.
Konstruksi bangunan yang digunakan
Pada umumnya rumah walet berbentuk
seperti sebuah bangunan gedung yang besar dan tinggi. Luasnya
bervariasi, tergantung kebutuhan dan keadaan. Bangungan tidak boleh
berdekatan dengan pohon yang lebih tinggi atau menutup bangunan
tersebut. Tembok bangunan dibuat dari dinding yang diplester, yang
dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3 : 2 :
1. Bahan-bahan ini sangat membantu dalam mengendalikan suhu dan
kelembaban udara ideal.
Persyaratan lingkungan lokasi kandang adalah:
- Dataran rendah dgn ketinggian maksimum 1000 m dpl.
- Daerah yg jauh dr jangkauan pengaruh kemajuan teknologi & perkembangan masyarakat.
- Daerah yg jauh dr gangguan burung-burung buas pemakan daging.
- Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yg paling tepat.
Bagian terpenting dari konstruksi bangunan ini adalah keberadaan roving room atau tempat untuk berputar-putar dan resting room yaitu
tempat untuk beristirahat.Lubang untuk pintu masuk dan keluar berukuran
20 x 35 cm, yang dibuat di bagian atas dinding. Jumlah pintu dibuat
sesuai dengan kebutuhan dan / atau kondisi bangunan. Perlu diingat,
letak pintu jangan menghadap ke timur karena walet biasanya jarang mau
masuk. Lubang dinding dicat dengan warna hitam.
Persiapan bibit dan indukan
Jika bangunan sudah disiapkan, dan
memenuhi persyararatan lokasi ideal sebagaimana dijelaskan di atas, ada
dua materi yang harus segera didatangkan, yaitu burung seriti dan telur
walet. Burung seriti berfungsi untuk menetaskan telur-telur walet. Anda
bisa memperoleh telur walet dari para pembudidaya walet ketika sedang
memanen sarang burung.
Panen sarang burung biasanya
dilakukan setelah ribuan walet membangun sarangnya dan masing-masing
induk betina bertelur sebanyak 2 butir. Karena yang dipanen hanya sarang
walet, pembudidaya biasanya akan membuang telur-telurnya. Istilah ini
biasa disebut sebagai “panen buang telur”.
Nah, telur-telur inilah yang bisa
Anda beli untuk dierami oleh burung seriti. Dengan demikian, Anda harus
mengundang burung seriti agar mau masuk ke bangunan. Cara mengundangnya
melalui pemutaran audio uara burung walet atau seriti, baik melalui
pemutar mp3 maupun perangkat audio CD. Pemutaran audio sebaiknya
dilakukan pada pukul 16.00 hingga 18.00. Sebab, saat itulah kawanan
burung seriti akan beristirahat usai mencari makanan.
Pemilihan telur walet
Telur walet yang dipanen bisa dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan warnanya, yaitu:
- Merah muda: ini merupakan telur yang baru dikeluarkan indukan dan masih berusia 0 – 5 hari.
- Putih kemerahan: telur sudah berusia 6 – 10 hari.
- Putih pejat kehitaman: telur sudah berusia 10-15 hari, dan sebentar lagi akan menetas.
Perawatan Ternak
Anak burung walet yang baru menetas
tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir
perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama
2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan
intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu,
temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang
udara mesin.
Pada
hari ke-10, ketika bulu-bulu mulai tumbuh, anakan walet dipindahkan ke
dalam boks khusus yang dilengkapi alat pemanas atau lampu pijar 5-10
Watt yang diletakkan di tengah boks. Setelah umur 4o hari, anakan walet
sudah bisa terbang, Inilah saat terbaik untuk memindahkannya ke bangunan
/ rumah walet.
Setelah berumur 43 hari, anak-anak
walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian
dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai.
Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan
harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
Sumber Pakan
Burung walet merupakan burung liar
yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil
yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan.
Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet
harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.
Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
- budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk. c. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
- menanam tanaman dengan tumpang sari.
- menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
- Membuat kolam di pekarangan dekat bangunan / rumah walet.
Hama dan Penyakit Ternak Burung Walet
- Tikus - Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman. Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
- Semut - Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
- Kecoa - Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna. Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
- Cicak dan Tokekb- Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
Sarang burung walet bisa dipanen
jika kondisinya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan
pemetikan diperlukan cara dan ketentuan khusus agar hasilnya bisa
memenuhi mutu dan kualitas sarang walet yang baik. Kesalahan dalam
pemetikan akan berakibat fatal, baik terkait dengan kualitas sarang
burung, maupun kelangsungan bangunan / rumah walet itu sendiri di mana
kawanan walet tak mau lagi kembali ke rumahnya.
Untuk itulah, diperlukan pengetahuan
mengenai bagaimana memanen sarang dengan tepat, dan tidak menimbulkan
kerugian di lain waktu, dengan mengikuti beberapa pola panen berikut
ini:
- Panen rampasan
Panen rampasan dilakukan setelah sarang sudah siap dibuat dan akan digunakan untuk bertelur. Sebelum burung bertelur, sarang kita ambil. Keuntungannya adalah waktu panen lebih cepat, kualitas sarang yang bagus, dan total produksi sarang bisa lebih banyak. Kelemahannya, cara ini tidak efektif dalam mengembangbiakan burung walet, karena burung walet yang akan bertelur akan mencoba membangun kembali sarangnya dengan kondisi yang lemah, dan lama-lama membuat produksi sarang menurun (lebh kecil dan tipis), karena tidak mampu memproduksi air liur dengan baik. - Panen buang telur
Panen buang telur dilakukan setelah burung membuat sarang dan meletakan telurnya. Telur ini diambil, lalu dibuang atau diberikan kepada peternak baru seperti dijelaskan sebelumnya. Keuntungan metode ini, dalam setahun bisa panen hingga 4 kali, dengan kualitas sarang yang baik. Kelemahannya, burung walet tidak diberi kesempatan berkembang biak. - Panen penetasan
Panen penetasan adalah sarang dipanen atau dipetik setelah telur menetas dan anak-anaknya sudah bisa terbang sendiri. Kelemahannya, kualitas sarang menjadi rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari kotoran burung. Keuntungannya, populasi burung bisa meningkat.(peluangusaha-okeomkicau)
Post a Comment