Indonesia memiliki beragam burung paruh bengkok (parrot) yang sebagian besar termasuk dalam daftar burung yang dilindungi. Salah satu di antaranya adalah nuri bayan atau eclectus parrot (Eclectus roratus ).
Apakah burung dilindungi boleh ditangkar dan hasilnya bisa
diperjualbelikan? Bisa saja, asalkan Anda memperoleh izin dari Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di provinsi masing-masing. Sebagian
besar burung yang ditangkar MBOF Bogor
pun merupakan burung dilindungi, tetapi sudah mengantungi izin resmi
dari BKSDA Provinsi Jawa Barat. Nah, tertarik untuk menangkar nuri
bayan? Berikut ini tips perawatan dan penangkaran burung eksotik
tersebut.
Nuri bayan merupakan salah satu jenis dari burung paruh bengkok yang cerdas (hampir semua burung paruh bengkok cerdas, he.. he…). Tetapi berbeda dari lovebird
yang cenderung bersifat monogami, nuri bayan jantan dan betina
sama-sama suka “berselingkuh”. Burung betina, meski sudah punya
pasangan, sangat dimungkinkan mencari pasangan baru. Begitu pula dengan
burung jantan yang sudah punya pasangan.
Keunikan lain dari burung ini adalah induk betina yang acapkali
membunuh anaknya yang berjenis kelamin jantan jika muncul kondisi
tertentu atau faktor pemicu. Perilaku ini pernah dibahas Om Kicau dalam
artikel di sini.
Nuri bayan memiliki sembilan subspesies yang tersebar di hutan-hutan
dataran rendah, perkebunan kelapa dan savana yang berada di Maluku,
Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT), Papua, Australia, Papua Nugini dan
Kepulauan Solomon.
Meski statusnya dalam IUCN Red List ditetapkan tidak terlalu mengkhawatirkan (Least Concern / LC),
faktanya populasi nuri bayan di alam liar makin menipis, terutama
akibat maraknya perburuan liar dan kerusakan habitat. Karena itulah,
nuri bayan dimasukkan dalam daftar burung dilindungi berdasarkan PP No 7
Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Sexing burung nuri bayan
Membedakan jenis kelamin burung nuri bayan relatif mudah, karena
perbedaan warna bulu yang sangat mencolok antara burung jantan dan
burung betina.
Nuri bayan jantan memiliki bulu berwarna hijau, dengan bagian bawah
sayap dan sisi dada berwarna merah dan biru. Paruh atas berwarna jingga
kemerahan dengan ujung kuning, sedangkan paruh bawah berwarna hitam.
Adapun burung betina memiliki bulu berwarna merah. Bagian dada dan
punggungnya berwarna biru keunguan, dengan paruh berwarna hitam. Karena
perbedaan yang kontras, keduanya pernah hampir dipisahkan menjadi
spesies yang berlainan.
Perawatan nuri bayan
Perawatan burung nuri bayan tidak jauh berbeda dari perawatan burung paruh bengkok lainnya. Pakan
utamanya berupa biji-bijian dan buah-buahan. Dalam pemeliharaan
manusia, pemberian multivitamin sangat diperlukan agar burung selalu fit
dan relatif terjaga dari berbagai gangguan kesehatan yang kerap menimpa
burung paruh bengkok.
Buah yang diberikan bisa berupa apel, peer, dan pisang. Hindari
pemberian buah alpukat dan cokelat karena bisa mengganggu kesehatan
mereka. Tambahkan pula sayuran seperti jagung manis dan brokoli. Apabila
burung hendak ditangkar, tambahkan kangkung yang sangat baik untuk induk jantan dan betina.
Burung nuri memiliki kemampuan untuk diajari berbicara. Bahkan burung
ini juga pintar meniru suara-suara lain atau suara lingkungan sekitar,
misalnya suara dering telepon, suara alarm atau suara lainnya.
Penangkaran nuri bayan
Untuk menangkar nuri bayan, tentu dibutuhkan kandang penangkaran
berukuran besar, mengingat tubuh mereka termasuk besar jika dibandingkan
dengan burung sejenis lovebird. Panjang dan / atau lebar kandang
minimal 1,2 meter, sesuai dengan rentangan kedua sayap burung ini.
Burung yang akan ditangkarkan setidaknya berusia 2 – 3 tahun, karena
pada usia tersebut burung sudah mengalami kematangan dalam organ
reproduksinya. Nuri bayan termasuk burung yang mudah berpasangan. Hal
itu karena burung betina memiliki sifat poliandri. Jadi, tidak masalah jika menangkar mereka dalam kandang koloni dengan satu betina dan beberapa burung jantan.
Bisa juga menerapkan sistem poligami, dengan memasukan
beberapa burung betina dengan seekor burung jantan dalam kandang. Metode
ini bahkan bisa mendongkrak produktivitas penangkaran, sekaligus
menghemat penggunaan burung jantan.
Baik metode poliandri maupun poligami, semua calon indukan jantan
maupun betina perlu diberi suplemen khusus penangkaran seperti BirdMature, agar proses perjodohan berjalan lancar, fertilitas dan daya tetas telur meningkat, dan kualitas anakan lebih bagus.
Kotak sarang yang digunakan berbentuk gelodok. Akan lebih baik lagi jika menggunakan gelodok berbentuk huruf ”L” .
Induk betina akan bertelur sebanyak dua butir, dan akan dierami selama
26 – 28 hari. Selama mengerami telur-telurnya, burung jantan akan
bertugas menjaga sarang dan memberi makan pasangannya. Pada waktu
inilah, pemberian pakan buah-buahan dan sayuran harus lebih ditingkatkan
.
Burung nuri bayan muda akan mampu meninggalkan sarangnya dalam waktu 12
minggu. Pada saat ini burung muda bisa dipisahkan untuk diteruskan
perawatannya oleh penangkar. Tetapi jika masih belum pede, biarkan perawatan dilakukan induknya hingga burung mandiri.
Post a Comment